Perguruan silat Ttkkdh - Home | Facebook25 Agustus 2009 M. Halwi Dahlan Penca Cimande Penca Cimande Penelusuran awal kelahiran ilmu silat (selanjutnya di sebut penca) Cimande di Tatar Sunda masih dilingkupi misteri. Ini terjadi karena informsi peristiwa tesbut nyaris tidak ada. Artinya informasi kepastian waktu lahirnya tidak ada, yang adalah informasi-informasi yang bersifat oral history yang terdiri dari berbagai versi pula. Bahkan yang menarik adalah di kalangan warga Cimande (sebutan bagi mereka yang telah menjadi murid ataupun for penisrus aliran silat ini) sendiri terdapat perbedaan penfsiran tentang sosok pencipta aliran penca ini. Ada yang menafsirkan bahwa sosok Ayah Kahir atau Abah Kahir at Embah Kohir adalah seorang laki-laki (sebagaimana umumnya pengertian jawara, jagoan, pendekar dan sebagainya yang cenderung memilih laki sebagai gendernya) Setidaknya pada penislitian ini ada 3 versi tentang awal mula lahirnya Cimande. Adapun versi-versi tersebut sebagi berikut :Versi Gending Raspuzi (Pikiran Rakyat, 2002 : 17). Riwayat sebelum mendirikan sebuah perguruan bernama Penca Cimande, Ayah Kahir pernah tinggal dan mengajarkan ilmunya di kota Kabupaten Cianjur. Di kota ini pada tahun 1770 ia menikahi seorang wanita setempat (nama ?) dan bermukim di Kampung Kamurang, Desa Mande, Cianjur. Di kampung ini pula Ayah Kahir mengajarkan maenpo atau penca kepada para pemuda setempat. VersiKetenarannya sebagai guru penca menyebabkan bupati Cianjur Aria Wiratanudatar IV atau Dalem Cikundul (1776-1813) memintanya untuk mengajarkan maenpo kepada putera-putera bupati, stickwai kabupaten dan para petugas keamanan. Tahun 1815, Ayah Kahir ke Bogor dan menetap di Kampung Tarikolot, Desa Cimande Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor. Di Bogor ini pula ia meninggal dunia pada tahun 1825. Versi Ensiklopedi Sunda (2000: 217). Abah Kohir adalah perintis dan penyebar Penca Cimande di Tatar Sunda pada abad XVIII. Beliau dikabarkan berasal dari Kampung Talaga di Majalengka kemudian pindah dan bermukim di Kampung Kamurang, Desa Mande, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur. Versi Sebelum dikenal sebagai guru silat, Abah Kohir atau Embah Kohir terkenal sebagai ahli kebatinan di kota Kabupaten Cianjur. Kepandaiannya bermain penca diketahui melalui adu laga dengan seorang Cina yang berasal dari Makao yang mahir beladiri Kuntao (salah satu jenis beladiri yang berasal dari dataran Tiongkok). Dikisahkan bahwa pada suatu hari ada orang Cina yang melanggar ketertiban umum, maka ia kemudian ditangkap oleh petugas Kabupaten Cianjur. Dalam penngkapan itu, orang Cina tersebut melakukan perlawanan, melecehkan petugas dan menantang adu laga dengan siapa saja. Pada waktu itu petugas keamanan kewalahan dan tidak bisa berbuat banyak. Ayah Kohir atau Embah Kohir kemudian diminta oleh bupati Cianjur untuk meladeni tanngan orang Cina tersebut sekaligus menangkapnya. Ayah Kohir menyanggupi permintaan bupati, maka dilakukanlah pertarungan di alun-alun kabupaten disaksikan oleh bupati dan masyarakat kota Cianjur. Dalam pertarungan itu, Ayah Kohir dapat mengalahkan orang Cina tersebut dan menyerahkannya kepada bupati. Melihat keberhasilan itu, bupati kemudian meminta Ayah Kohir untuk melatih penca para petugas keamanan Kabupaten Cianjur. Dikisahkan selanjutnya, drinkapa waktu kemudian (?) di Kabupaten Bogor sedang terjadi kerusuhan (?). Bupati Bogor (?) meminta kesediaan Ayah Kohir untuk membantu memadamkan dan menumpas perusuh. Atas persetujuan bupati Cianjur, Ayah Kohir kemudian ke Bogor dan kerusuhan dapat dipadamkan. Atas keberhasilan ini beliau kemudian diminta mengajarkan penca kepada for keamanan petugas. Selama di Bogor Ayah Kohir atau Embah Kohir bermukim di kampung Tarikolot dekat Sungai Cimande, di sana ia mengajarkan penca kepada masyarakat umum dan mendirikan perguruan Cimande. Perguruan kemudian disrahkan kepada keturunannya (?) dan ilmu silat ini kemudian tersebar. Ayah Kohir kemudian pindah dari Kampung Tarikolot ke kota Kabupaten Bogor ke suatu tempat bernama Tanah Sereal dimana akhirnya beliau meninggal dunia di sana. Versi Agus Suganda (wawancara tanggal 10 Juli 2002) mengungkapkan kisah penismuan jurus tersebut. Mbah Khaer (sebutan lain Ayah Kahir) pada suatu waktu di subuh hari hendak mencuci beras sekaligus berwudlu ke sebuah talang (saluran air) di sisi Sungai Cimende. Ia berbekal sebuah boboko berisi beras (wadah tempat mencuci beras) dan sebuah lampu/pelita untuk menerangi perjalannya ke talang tersebut. Sesampai di dekat talang, ia melihat suatu pemadangan aneh yang baru pertama kali dilihatnya. Di depannya sedang berlangsung pertarungan sengit 2 ekor hewan yaitu seekor harimau dengan seekor monyet. Dalam perlihatannya bagaimanapun harimau tersebut berusaha menekan sang monyet tetapi selalu berhasil dielakkan, demikian pula sang harimau selalu berhasil menangkis serangan gencar sang monyet. Kedua binatang ini tidak menyadari bahwa tingkah laku mereka sedang diperhatikan dengan seksama oleh seorang manusia. Hingga akhirnya pertarungan tersebut selesai tanpa menimbulkan luka berarti pada keduanya dan mereka kabur berlainan arah. Mbah Khaer segera mencuci berasnya dan setelah berwudlu ia cepat-cepat kembali ke rum karena ia teringat bahwa suaminya selalu pulang pada pagi hari. Versi Dalam kisah ini Mbah Khaer diriwayatkan sebagai seorang wanita yang mempunyai tugas sebagaimana halnya seorang isteri yaitu mempersiapkan sarapan bagi suaminya. Sesampai di rumah ternyata suami telah menunggu dengan muka marah, dan tanpa bertanya apa-apa sang suami langsung menyerang isterinya. Sang suami adalah salah seorang jawara dikampung tersebut yang pekerjaannya pergi malam pulang pagi, sering mabuk-mabukan dan berjudi. Sedangkan sang istri adalah seorang santri dan ibu rumah tangga. Mendapat serangan tiba-tiba dari suaminya, Mbah Khaer spontan berkelit mengikuti gerakan monyet yang dilihatnya bertarung tadi. Penasaran dengan serangannya yang gagal kembali sang suami menyerang dengan pukulan dan tendangan. Mbah Khaer sambil menggendong boboko berisi beras terus berkelit menghindari serangan suaminya tanpa sekalipun membalas meskipun selalu ada kesempatan untuk itu. Apa yang dilihatnya di talang tadi ternyata memberi ilham baginya untuk menghindar dan menangkis serangan sang suami. Sang suami akhirnya menghentikan serangannya karena kelelahan ditambah rasa penaan akan kemampuan istrinya yang dapat dengan mudah menghindari semua serangan-serangannya. Padahal ia terkenal sebagai seorang jawara di tempat itu. Akhirnya ia mengaku takluk dan mengemukakan niat untuk mempelajari jurus-jurus tersebut kepada istrinya. Singkat cerita sang istri kemudian mengajarkan jurus-jurus tersebut dan sang suami adalah murid pertamanya. Menurut Agus Suganda nama murid pertama Embah Khaer adalah Ayah Kholiah yang berarti juga adalah suaminya sendiri, nama ini terdapat dalam pertalekan Cimande pada urutan kedua setelah nama Mbah Khaer. ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪ ♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪ Sumber dari versi ketiga (Agus Suganda) plays tidak menyebut angka tahun bahkan kisahnya mengarah pada Oral History (penyampaian cerita/kisah dari mulut ke mulut) yang lebih bersifat dongeng dalam periwayatannya. Namun pada versi ini dapat dilihat pola penismuan jurus Cimande dalam keadaan tidak disengaja. Dalam teori Antropologi seperti yang dikemukakan oleh Dixon yang dikutip oleh Prof. Harsojo (1982 : 177-178) bahwa tipe penismuan seperti di atas disebut gejala discovery, yaitu suatu proses pra penismuan yang memenuhi 3 hal yaitu kesempatan, pengamatan, penlan Desenmascararla harus ada pula keinginan dan ada kebutuhan. Ketiga hal dalam gejala discovery ini terbentuk dalam kisah Mbah Khaer dalam menemukan jurus Cimande, yaitu adanya kesempatan yang tidak disengaja melihat pertarungan seekor Harimau dengan Kera. Dari pertarungan itu secara langsung (otomatis terjadi pengamatan) dimana Mbah Khaer terus memperhatikan pertarungan tersebut. ♪ Dalam hal penilaian dan penghayalan, bahwa manusia dianugrahi memori untuk mengingat kejadian yang berkesan baginya, ini kemudian keluar tanpa disadari ♪ Dapat diinformasikan di sini bahwa untuk mengolah ilmu kebatinan tidak diperlukan latihan silat, bahkan dalam kisah-kisah penismuan ilmu-ilmuguryang bersifat irrasional sering dilakukan sikap semediaka (Jawa = tapa) dan olah napunuka Tetapi untuk kasus Cimande, penggunaan tenaga dalam menjadi bagian tersendiri yang berfungsi sebagai penunjang gerakan silat. Itupun tidak dimiliki oleh semua murid Cimande tergantung pada kematangan dan kesiapan sang murid. Meskipun keduanya berbeda dalam proses penismuannya, akan tetapi discovery dan invent memenuhi kriteria sebagai unsur-unsur kebudayaan yang pernah diketemukan untuk pertama kali dan dipergunakan untuk pertama kali di dalam masyarakat tertentu (Ibid:). Dari ketiga versi di atas semuanya mengemukakan bahwa aliran silat (penca) Cimande ditemukan pertama kali dan dikembangkan oleh Ayah Kahir at Abah Kohir at Embah Kohir atau Mbah Khaer, dan berlangsung pertama kali di Tatar Sunda atau di Tanah TTKDHTTKDH Dalam perkembangan a penca Cimande yaitu setelah Embah Buyah salah seorang murid Embah Main (dalam pertalekan berada di posisi 5 dan 6, tentang urutan ini lihat Bab IV) kemudian kembali ke Kampung Oteng di Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak, selanjutnya melakukan petualangan ke daerah Di Karawang Embah Buya kemudian menikah dengan wanita Karawang bernama Asten yang juga adalah murid Cimande Mbah Main atau dikalangan warga Cimande (sebutan bagi murid Cimande) unmask Ibu Asten (wawancara dengan Agus Suganda) in Embah Dosol (wawancara Embah Buyah menerima pendikan penca Cimande dari Embah Main yang mendirikan pusat pelatihan di kebun jeruk beliau di sebelah hilir, dimana Embah Main memiliki 2 buah kebun jeruk satu di girang satunya di hilir. Sebutan Girang dan hilir merujuk pada posisi suatu tempat yang berada pada posisi di atas dan di bawah. Jadi kebun jeruk hilir adalah menunjukkan letak kebun tersebut di posisi lebih rendah dari kebun jeruk lainnya. Embah Buyah kemudian melanjutkan pengembangan penca Cimande di Lampung dengan membuka paguron yang menerima murid khusus orang-orang Jawa. Penerimaan murid dari kalangan orang Jawa dilatarbelakangi suatu kisah seperti yang dituturkan oleh Agus Suganda bahwa suatu waktu ada orang Melayu Lampung berguru kepada beliaubutan Paguron Cimande Embah Buyah di Lampung kemudian diberi nama Tjimande Tarikolot Kebon Djeruk Hilir. Tampaknya Embah Buyah memberi nama paguronnya didasari tanda bakti beliau kepada pendiri dan guru penca beliau, dimana pendiri penca Cimande yaitu Embah Khaer mendapatkan ilmu silatnya di Kampung Tarikolot dekat Sungai Cimande permakan Tujuannya adalah sebagai pengarah tertulis bagi murid sekaligus penjaga nama baik bagi TTKDH itu sendiri. Pada tahun 1953, Embah Buyah kembali ke Kampung Oteng dan mendirikan paguron TTKKDH di sana. Meski tidak diperoleh informasi kapan Embah Buyah meninggal dunia, namun TTKKDH terus berkembang sepeninggal beliau. Murid-muridnya meneruskan tradisi dan paguron TTKKDH dan sejak ditangani oleh Embah Ranggawulung nama TTKKDH melekat sampai sekarang pada perguruan silat Cimande ini. Sumber lain memberikan informasi tentang TTKKDH adalah bahwa penmaan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir mengandung maksud semacam falsefah bagi setiap warga Cimande. Tjimande mengandung 2 pengertian yaitu kata Tji dalam bahasa Sunda berarti air dan mande berarti suci. Tari dikonotasikan dengan tanya atau pertanyaan. Kolot mengandung makna sesepuh atau orang dituakan ada juga yang mengartikan sebagai kata kesti atau membudayakan kebenaran. Kebon adalah suatu lahan pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang halal atau bermakna wadah untuk mencapai keselamatan. Djeruk diartikan sesuai bentuk dan rasanya yaitu bentuk besar berarti manis, bulat berarti bersatu dalam satu wadah, dan kulitnya yang terasa pahit diartikan sebagai barang yang tidak bermanfaat. Hilir mengandung makna harus selalu merendahkan hati tidak sombong dan mengalah untuk menang, hilir yang berposisi di bawah juga diartikan sebagai tempat menampung apa saja kemudian disaring dan mengambil yang bermanfaat. Hilirpun plays diartikan penyelesaian masalah dengan musyawarah (Wawancara dengan A. Ridwan, tanggal 11 Juli 2002). Dari uraian di atas, maka Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir secara luas mempunyai pengertian : Dalam kehidupan selalulah berusaha mendapatkan sesuatu dari pekerjaan yang halbutal, dan jika menghadapi suatu masalah selesaikan TTKKDH plays memiliki ciri khas lain yaitu adanya prinsip "jika terpegang, kita memegang". Paguron Cimande lainnya (disebut Cimande Girang) memilki prinsip lain yaitu "bila terpegang menyerang". Prinsip TTKDH lainnya adalah di setiap latihan selalu ada nyala lampu (pelita), ini dijadikan syarat pelatihan yang juga mengikuti perbuatan Embah Khaer ketika ia pegi ke tepi sungai Cimande. Oleh karena itu awal latihan Cimande bagi murid baru selalu dimulai pada malam hari terutama Kamis malam. Jurus-jurus Penca Cimande dan TTKKDHJurus-jurus Penca Cimande dan TTKKDH Dalam riwayat lahirnya Penca Cimande dikisahkan bahwa Embah Khaer mengadopsi gerakan tarung dua ekor binatang yaitu Harimau dan Kera. Menurut penuturan Agus Suganda, pada awal pelatihan atau sebelum terbentuknya TTKDH belum ada istilah jurus-jurus Cimande, bahkan paguron resmi bernama Cimande pun belum ada, yang adalah jurus pamacan dan pamonyet yaitu pengembangan gera Setelah terjadi perkembangan yaitu setelah masyarakat menerima penca Cimande ini, terjadilah persebaran ke seluruh Jawa Barat dan Banten kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Dari segi teknik, jurus-jurus Cimande ada yang mengalami perubahan baik berupa penmbahan ataupun perampingan, namun demikian perubahan tersebut tidak sampai menghilangkan esensi jurus dalam Cimande. Gending Raspuzi mengemukakan bahwa secara umum pola dasar Penca Cimande menggunakan sistem perkelahian jarak jauh, yaitu mengambil jarak sepanjang langkah kaki dan sejauh ujung tangan dari lawan. Kegunaannya adalah menghindari serangan lawan. Adapun secara garis besar teknik Penca Cimande terdiri dari buang kelid, jurus pepedangan, dan tepak selancar (PR, Loc.Cit). Jurus buang kelid merupakan kumpulan teknik pertahanan yang dilanjutkan dengan serangan, maksudnya adalah diharapkan murid dapat menguasai drinkapa teknik yang menjadi dasar pengembangan naluri manusia untuk membela diri. Pepedangan yaitu latihan penggunaan senjata dengan memakai sepotong bambu berukuran ± 40 cm atau denuaikan dengan pemakainya, maksudnya adalah selain untuk belajar menguasai beragam jenis senjata juga melatih kelincahan Adapun maksud tepak selancar ini adalah bahwa Penca Cimande tidak semata-mata mengajarkan ilmu bela diri tetapi juga sekaligus memperlihatkan aspek keindahan suatu seni bela diri melalui pertunju tarkanian Cimande. Pada TTKKDH, jurus-jurus Cimande disusun secara berut dengan jumlah gerak jurus 19 buah dan 1 jurus tanpa gerak atau "rahasia" atau aya wenangan (Agus Suganda). Diantara kesembilan belas jurus TTKKDH tersebut adalah Kelid Gede, Kelid Leutik, Po Jero, Po Luar, Selut, Timpa Sebelah, Gojrok, Getrak Luhur, Getrak Handap, Kepretan, dan Guntingan. Adapun jurus ke duapuluh atau jurus rahasia tersebut demikian karena sifatnya lebih mengarah kepada aspek kerohanian yaitu kematangan seorang murid Cimande menyebabkan ia mampu mengendalikan diri atau bersifat seperti padi. Artinya jurus terakhir ini dikembalikan kepada sang murid sendiri untuk mencapai dan mengolahnya, sepanjang tidak bertentangan dengan Talek Cimande. Perkembangan TTKKDHPerkembangan TTKKDH Sejak didirikan pada tahun 1953, TTKKDH wilayah Kabupaten Lebak terus mengalami perkembangan demikian weight sampai saat ini. Kemudian meskipun tidak ada kepastian tentang jumlah muridnya, namun sepanjang pengamatan penulis baik ketika penulis masih berstatus sebagai tenaga SP3K di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak (1995-1997) ketika penislitian ini laksana murid (2002) Hal ini terjadi karena TTKKDH memiliki pola perekrutan murid baru yang cukup unik yaitu pada saat a kecaraceran sering ditampilkan atraksi berupa ibingan atau lanige yaitu pergelaran tarian silat yang diiringi musik tradisional. Dan meskipun sederhana, alat-alat musik yang terdiri dari gendang, terompet, dan gong mampu memukau penonton ditambah atraksi tarung silat yang diperagakan jawara-jawara TTKKDH. Dari kondisi ini kemudian menimbulkan daya tarik bagi penonton yang belum menjadi warga TTKKDH. Agus Suganda menyebutkan setiap bulan ada sekitar 3 sampai 5 orang yang masuk menjadi murid diluar keluarga para jawara TTKDH. Oleh karena itu sangatlah sulit untuk mencatat jumlah pasti murid-murid tersebut, sebab disetiap desa sebagai wilayah ranting TTKDH di Kabupaten Lebak selalu ada beverageapa keluarga TTKDH yang artinya selain orang tuanya, anak-anjanknya Dalam perkembangannya Cimande yang dulu diklaim sebagai milik etnis Sunda (Jawa Barat dan Banten) kemudian menasionalisasikan diri dengan melakukan persebaran ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Mbah Buyah yang menerima Cimande dari Mbah Main di Karawang melanjutkan pengembangan dengan mendirikan TTKKDH justru di luar wilayah Jawa Barat dan Banten yaitu di Lampung yang dikenal sebagai daerah orang-orang Melayu. Lebih jauh dari itu pencak Cimande tidak hanya berada di Indonesia, mancanegara juga turut mengembangkannya dengan memakai pelatih-pelatih dari aliran Cimande Indonesia seperti Perguruan Siljajaran Nasional yang didirikan oleh Sidik Sakabrata di Belanda ini mengind TTKDH tidak pernah melakukan promosi khusus untuk menerima murid baru, mereka para calon murid datang sendiri kemudian diperlihatkan Talek Cimande dan diberikan pengarahan seperlunya tentang TTKKKDH, setelah itu keputusannya murahpan Biasanya setelah diberikan informasi mereka menyatakan persetujuannya, lanjutnya. Ini berbeda dengan beverageapa perguruan silat lain yang melakukan promosi secara langsung untuk menerima murid baru, misalnya perguruan Santria Nusantara (perguruan ini lebih mengarah kepada teknikbagyaluran dan pemanfaatan nafas tercarasayaila Bagi TTK Jadi sifatnya adalah kesiapan calon murid diutamakan kesiapan pelatih selalu tersedia. Ini dimungkinkan sebab pelatihan TTKDH berlangsung di malam hari dimana biasanya jawara TTKDH melakukan aktiftas rutin di siang hari dan pada malam harinya mereka beristirahat jika sedang tidak berlatih. Apalagi bila tiba malam Jumat (Kamis malam) yang merupakan malam wajib latih bagi murid TTKKDH. Adapun mengenai jumlah murid TTKDH sampai dengan tahun 2002, Agus Suganda menyebutnya "sangat sulit dihitung". Ini terjadi karena selain tersebar mereka rata-rata terdiri dari kaum keluarga, meskipun boapa diantaranya berasal dari lingkungan luar keluarga. Bukan berarti tidak ada catatan tentang sang calon murid, sebab sebelum resmi menjadi murid, calon murid diharuskan mengisi semacam formulir yang sebenarnya adalah biodata. Tujuannya adalah untuk mengetahui data diri murid tersebut. Alasan penggunaan biodata ini lebih bersifat informal yaitu untuk kebutuhan sang pelatih sendiri bahwa dia telah mengajar simurid. Bagi sang murid boot tersebut dapat menjadi bukti bahwa dia play warga TTKKDH yang mendapat pengajaran dari gurunya tersebut. Pada saat ini pusat TTKKDH yang berada di kota Serang telah membuat kartu anggota mempunyai mass waktu 2 tahun, tetapi belum semua murid TTKKDH mendapatkan fasilitas tersebut. Penggunaan mass berlaku kartu 2 tahun mengandung maksud bahwa dalam mass tersebut sang murid atau warga TTKKDH belum melanggar Talek Cimande. Juga menjadi pertimbangan (semacam ikatan waktu meskipun dibuat selonggar-longgarnya) bagi murid TTKKDH untuk beralih perguruan atau keluar sama sekali. Namun demikian mengurut dari isi Pertalekan Cimande sepanjang tidak melakukan pelanggaran, maka yang bersangkutan tetap menjadi murid TTKKDH sekalipun tidak pernah lagi melakukan latihan. Dampak yang Ditimbulkan Dampak yang Ditimbulkan Aktifitas dalam kehidupan manusia selalu berhubungan dengan hukum kausal yaitu sesuatu yang bersebab dan akhirnya berakibat. Demikian polish TTKKDH. Menjadi murid TTKKDH adalah suatu kebanggaan karena selain memiliki ilmu beladiri, secara tidak langsung juga menjalin hubungan secara luas dari berbagai latar belakang. Di si si lain TTKKDH menjadi wadah pemersatu bagi murid-murinya yang berasal dari beragam identitas dan intensitas. Dampak lain yang dirasakan adalah terciptanya jiwa mandiri dan berani mempertahankan yang hak. Seorang jawara memang dituntut untuk percaya diri pada kemampuan dari sendiri sebatas kesanggupan yang dimilikinya. UPACARA DI LINGKUNGAN TTKDHUPACARA DI LINGKUNGAN TTKKDH Pertalekan TTKKDHPertalekan TTKKKDH Setiap perguruan silat mempunyai kode etik yaitu semacam hukum perguruan yang wajib dipatuhi oleh para warganya. I'm sorry. Beberapa alasan dapat menjadi jawaban bagi pertanyaan tersebut diantaranya timbulnya rasa kekaguman maupun tanda bakti kepada asal-usul TTKDH sehingga dalam talek ini disebut Cimande. Selain itu TTKKDH memang merupakan turunan ilmu silat Cimande sebagai dampak dari perkembangan dan persebaran ilmu silat ini yang dilakukan oleh murid-muridnya. Penggunaan tersebut juga sekaligus memperlihatkan sebuah pengakuan bagi TTKKDH yang tetap mengakui Cimande sebagai induknya dan menjadi identitas secara umum dalam warga Cimande. Adapun isi pertalekan TTKKDH tersebut adalah sebagai berikut : Asyhadu Anlaailaha Illaah, Waasyhadu Anna MuhammadarrasuullaahPERTALEKAN SILAT CIMANDEPERTALEKAN SILAT CIMANDE1. Kedah patuh sareng taat ka Ibu Bapak, ka guru-guru, karatu, khususna Allah S.W.T sareng Rasululullah S.A.W. 2. Kedah sanggup bagai siswa Cimande ngalaksanakeun sholat lima waktu termasuk sunah Nabi.3. Teu kenging miheulaan, tapi oge teu kenging kapiheulaan.4. Teu kenging ujub, ria, takabur, atanapi sum'ah.5. Teu kenging nyela, nyaci-nyaci kana kaulinan batur pencak nu sanes golongan Cimande.6. Teu kenging bohong, nipu, lecor tina jangji kasaha bae.7. Teu kenging ngulinan pamajikan batur, teu aya kacualina, keur sanaos lengoh (ka istri lengoh) oge anu sifatna ngalanggar tina kahormatan nah eta teu kenging.8. Teu kenging nikah ka tilas dulur sapelajaran silat Cimande, upami teu aya musyawarah ti payun.9. Teu kenging ngalanggar M7, sapartos : Maen, Maling, Minum-minuman, Mangani, Madon, Madat, Mateni.10. Teu kenging latihan wengi Saptu sareng dintena, wengi Senen sareng dintena. 11. Kedah uninga kana asal usulna anu ngagaduhan silat ieu nyaeta :1. Embah Khohir 5. Embah Main2.Hayah Kholiah 6. Embah Buyah di Simpang Martapura3. Hayah Khursi 7. Embah Ranggawulung (di Tari Kolot Cimande)4. Embah Endut 8. Embah Rd. H. Ace (di Tari Kolot Cimande)12. Maksud guna silat Cimande ieu kanggo ngajagi Lima Bagian nyaeta: 1. Jiwa 2. Agama Islam 3. Kaluarga 4. Harta 5. Nagara upami diparyogikeun13. Silat Cimande ieu pantang mundur sanaos sajungkal beas. 14. Kedah uninga kawajiban bagi para siswa Silat Cimande diwajibkeun setiap wengi Jum'at ngayakeun rurujakan (selametan), urutan, tanpa batas, oge upami tos kenging 7 Jum'at ti ngawitan lebet kedah diayakeun syukuran. Oge perlu kauninga setiap wengi Jum'at dina setiap sasih Mulud wajib dikeceran (dipeureuh) sataun sakali. 15. Perlu kauninga Silat Cimande ieu teu ngagaduhan peupeuhan, tonjokan, separakan sareng sajabina anu sifatna pikeun nganiaya kasasama kacuali Cindekna "Tak akan menyerang tapi bila disrang". 16. Saparangosna lebet kana Silat Cimande kedah leres-leres ngajagi nama baik Cimande, kalayan urang kedahna handap asor, sopan santun ngahadapkeun diri kasaha bae, keur sanaos urang dihina bases anataghiduhan sakali dua kali mas usapnu 1. Hutang kedah enggal mayar 2. Nambut kedah enggal mulangkeun 3. Jangji kedah tepat. 17. Saparantosna lebet kana Silat Cimande kedah leres-leres ngangkeun dulur saibu sabapak. Hal ieu anu cocok pisan sareng sabda Nabi anu pihartoseunna kirang langkung kieu : Karunya kadiri dulur el kedah karunya sapartos kadiri urang sorangan. 18. Perhatosan : Sanggup atanapi keunteu mentaati Talek anu kasebat diluhur bieu? 19. Sangsi-sangsi :Upami salah sahiji anggota peajar Silat Cimande ngalanggar tina salah sahijina Talek anu kasebat diluhhur bieu maka Pelatih teu tanggung jawab. 20. Sakitu pertalekan Silat Cimande sebagai garis ageungna pamugi diamalkeun sakumaha anu dimaksad diluhur bieu kalayan Talek anu ieu tos disahkaeun ku para sesepuh Silat Cimande. 21. Talek ieu disusun tur disebar luaskeun kapara pelajar Silat Cimande di seluruh tanah air.1. Jawa Barat 7. Tanjung Pinang (Riau)2. Jawa Haveh 8. Timor Timur3. Jawa Timur 9. Jambi4. Sumatera Selatan 10. Padang5. Kalimantan Barat 11. Sulawesi6. Kalimantan Haveh Dari tanggal : 1 Januari 1951 Oleh Abah : Madtaris bin Abdullah Jln. Toplas Cibuah Desa Baros Kec. Warungggunung Kab. LebakSumber : Arsip Agus Suganda Terjemahan :Terjemahan Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah selain Allahdan Aku bersaksi bahwa Muhammad itu pesuruh Allah KODE ETIK (IKRAR) SILAT CIMANDEKODE ETIK (IKRAR) SILAT CIMANDE 1. Harus patuh dan taat kepada ibu, bapak, guru-guru, para pemimpin khususnya kepada allah S.W.T dan Rasullah Muhammad S.A.W.2. Harus sanggup bagi murid Cimande untuk melaksanakan shalat 5 waktu termasuk sunah-sunah nabi.3. Tidak boleh mendahului, tetapi plays tidak boleh didahului.4. Tidak boleh bangga diri, sombong, takabur, ataupun sum'ah.5. Tidak boleh mencela dan mencaci-maki permainan silat di luar Cimande.6. Tidak boleh berbohong, menipu, dan ingkar janji kepada siapapun plays.7. Tidak boleh mengganggu isteri orang, tanpa kecuali termasuk wanita yang telah menyendiri atau yang masih gadis dan segala yang sifatnya melanggar kehormatan wanita.8. Tidak boleh menikahi bekas isteri seperguruan silat Cimande, apabila tidak ada musyawarah sebelumnya.9. Tidak boleh melanggar M7, seperti : principal judi, mencuri, mabuk-mabukan, memakan hak orang lain, principal perempuan tanpa hak, mengisap ganja (narkoba), dan membunuh manusia. 10. Tidak boleh latihan pada Jumat malam dan hari sabtu, Minggu malam dan hari Senin.11. Harus ingat kepada leluhur yang merintis dan menciptakan silat ini yaitu :1. Embah Khohir 5. Embah Main2.Hayah Kholiah 6. Embah Buyah di Simpang Martapura3. Hayah Khursi 7. Embah Ranggawulung (di Tari Kolot Cimande)4. Embah Endut 8. Embah Rd. H. Ace (di Tari Kolot Cimande)12. Maksud kegunaan silat Cimande adalah untuk menjaga 5 bagian yaitu :1. Jiwa 2. Agama3. Keluarga4. Harta5. Negara bila diperlukan13 Silat Cimande ini pantang mundur walaupun sejarah sebutir beras. 14. Harus ingat kewajiban bagi seluruh siswa Cimande yaitu bahwa setiap malam Jumat (Kamis malam) diwajibkan melaksanakan acara selamatan dan urutan (mengurut kedua lengan) tanpa waktu gowns. Play apabila telah sampai 7 Jumat sejak dari awal menjadi warga Cimande, harus melaksanakan acara syukuran. Play perlu diperhatikan setiap malam Jumat dalam bulan Maulud (bulan Rabiul Awwal) wajib di peureuh diteteskan setahun sekali. 15. Perlu diperhatikan silat Cimande tidak mempunyai pukulan, tinju, tendangan dan semua yang bersifat dapat menganiaya kepada sesama (manusia), kecuali berpegang pada prinsip tidak akan menyerang sebelum diserang. 16. Sesudah menjadi warga silat Cimande harus/wajib menjaga nama baik Cimande, demikian pula harus bersikap rendah hati, sopan santun bila berhadapan dengan siapapun, meskipun kita dihina dengan kata-kata bahkan diludahi Berhutang harus cepat dilunasi2. Meminjam harus segera dikembalikan3. Berjanji harus ditepati. 17. Setelah menjadi warga silat Cimande, benar-benar menganggap warga Cimande lainnya seperti saudara seibu sebapak. Hal ini sesuai dengan known Nabi (Muhammad S.A. W) yang berbunyi "Sayang dan perhatian kepada saudara seperti sayang dan perhatian kepada diri sendiri. 18. Perhatian : Sanggup atau tidak mentaati kode etik yang telah disebutkan di atas. Perhatian19. Sanksi : Apabila salah seorang anggota melanggar salah satu butir kode etik di atas, maka pelatih tidak bertanggung jawab. 20. Demikian garis besar kode etik silat Cimande iini, semoga diamalkan semua yang tersebut di atas. Kode etik ini telah disahkan oleh para sesepuh silat Cimande. 21. Kode etik ini disusun dan disebarluaskan ke seluruh tanah air, yaitu di ;1. Jawa Barat 2. Jawa Haveh 3. Jawa Timur4. Sumatera Selatan 5. Kalimantan Barat 6. Kalimantan Haveh7. Tanjungpinang 8. Timor-Lesteur 9. Jambi10. Padang 11. Sulawesi Dari tanggal : 1 Januari 1951Oleh Abah : Madtaris bin Abdullah Toplas Cibuah Desa BarosKec. Warungggunung Kab. Lebak Analysis PertalekanAnalisis Pertalekan Talek Cimande merupakan pengisi dan pengekang hawa nafsu dan sifat-sifat yang dapat merugikan semua pihak. Hal ini karena penca Cimande bukan bertujuan menguasai dan berkuasa atas manusia lainnya. Kemudian apabila diperhatikan keseluruhan susunan pertalekan penca Cimande terdapat 2 unsur yang dicebungkan menjadi satu yaitu kewajiban menjalankan syiar agama Islam, darma bakti kepada perguruan. Di samping itu terdapat 4 bagian yang dicebungkan menjadi satu untain yaitu :1. Berhubungan dengan ajaran Agama Islam yaitu pada nomor urut 1,2,5,6,7,dan 9.2. Berhubungan dengan ajaran perguruan yaitu pada nomor urut 2,3,8,10,11,12,13,14,15,16,17,dan 18.3. Berhubungan dengan ketentuan hukum perguruan pada nomor urut 19.4. Penutup dan ketentuan tambahan masing pada nomor urut 20 dan 21. Pada poin yang mengandung ajaran suatu agama memperlihatkan indikasi bahwa TTKKDH berafiliasi kepada agama Islam. Pembuka pertalekan ini yang berupa bacaan dua kalimat syahadat mensyaratkan bahwa warga TTKKDH harus beragama Islam, sebab kedua kalimat syahadat merupakan tanda bagi seseorang yang memeluk agama tersebut. Ini kemudian diperkuat dengan poin 1 dan 2 pertalekan Cimande yaitu kewajiban untuk patuh kepada perintah dan larangan Allah S.W.T, dengan bercermin kepada perilaku Nabi Muhammad S.A.W. serta menunaikan kewaban selaku umat Islampunmiki Oleh karena itu bagi pemeluk agama lain menjadi faktor penghambat untuk menjadi murid TTKKDH, sekaligus memberi suatu tanda bahwa murid-murid TTKDH berlatar belakang agama Islam. Setiap perguruan silat juga mengatur sikap dan membentuk kepribadian bagi murid-muridnya. TTKKDH menjunjung tinggi aturan-aturan sikap hidup sosial dengan menonjolkan nilai-nilai solidaritas atau azas kebersamaan. Nilai-nilai solidaritas itu thirdmin pada ketentuan dalam pertalekan bahwa warga TTKKDH dilarang menghina, mengumbar kata dan perbuatan tercela kepada kepada perguruan-perguruan silat lainnya. Dalam hal azas kebersamaan TTKDH mengedepankan sikap jujur dan terbuka guna menghindarkan diri dari sikap sombong, takabur, dan sikap arogan lainnya yang cenderung meremehkan orang lain. Menarik plays diperhatikan adanya ketentuan dalam TTKKDH yang memuat aturan bahwa bekas isteri kawan seperguruan tidak dapat dinikahi oleh murid TTKKDH lainnya apabila sebelumnya tidak ada musyawarah dengan bekas suaminya. Ini tampaknya mengandung pengertian bahwa murid-murid TTKDH tetap memberikan perlindungan kepada bekas isterinya disamping adanya musyawarah dimaksudkan untuk mengetahui adakah upaya-upaya dari bekas sang suami untuk merujuinya bekas. TTKKDH plays meninggikan derajat dan kehormatan kaum wanita baik itu wanita yang masih berstatus gadis, pernah bersuami maupun yang masih berstatus bersuami, ketiganya pantang digonggu. Halib lain yang menjadi weigh dan hukum bagi warga TTKDH adalah tidak diperkenankannya melakukan latihan pada Jumat malam (malam Sabtu) dan hari Sabtunya serta pada Minggu malam (malam Senin) dan hari Seninnya dengan keteukai Dalam pertalekan terdapat keharusan untuk mengenang para pendiri dan leluhur Cimande dan TTKKDH termasuk kepada pelatih yang telah meninggal dunia. Dalam pertalekan tersebut bagi TTKKDH diwajibkan menyebut nama Embah Kohir sampai Embah Buyah (susunannya lihat pertelekan Cimande) terutama pada acara keceran dan peureuhan, setelah itu kepada murid-murid lainnya diharuskan menpandih nama pelatihnya Oleh karena itu terdapat beverageapa perbedaan nama yang disebut oleh murid TTKKDH sesuai dengan siapa pelatihnya. Upacara dan KelengkapanUpacara dan Kelengkapan Pelaksanaan upacara yang berkaitan dengan aktifitas dalam kehidupan manusia merupakan wujud pengakuan manusia akan keterbatasannya yang ditempuh melalui un carapan rasa diyukur atau adanya terrap Dalam pertalekan Cimande ada 2 ketentuan yang menjadi syarat bagi warga Cimande untuk melakukan upacara. Ketentuan tersebut tertulis pada poin 11 yang berbunyi : "harus ingat kepada leluhur yang merintis dan menciptakan silat Cimande", dan poin 14 yang berbunyi : "harus ingat kewajiban bagi seluruh siscara Cimande yaitu bahwa setiap jumat Play apabila telah sampai 7 Jumat sejak dari awal menjadi warga Cimande, harus melaksanakan acara syukuran. Play perlu diperhatikan setiap malam Jumat dalam bulan Maulud (bulan Rabiul Awwal) wajib di peureuh diteteskan setahun sekali. Dengan demikian jelaslah bahwa upacara di lingkungan warga TTKKDH yang disebut keceran menjadi unsur wajib selama yang bersangkutan masih mengaku sebagai murid TTKKDH. Pengertian murid di sini adalah mereka yang telah menjalani pelatihan penca Cimande di TTKKDH sekalipun telah berstatus sebagai pelatih. Adapun perlengkapan upacara tersebut terdiri dari: 1. Air dalam wadah berisi 7 jenis kembang2. Kelapa muda, air give isinya3. Selasih4. Tembakau yang terdiri dari bubuk tembakau, cerutu, sirih, rokok kawung, rokok merek Marchbrand atau Warning. Play bisa ditambahkan dengan rokok merek lain yang ada pada saat itu diantaranya rokok merek Dji Sam Soe, Gudang Garam, Djarum dan sebagainya.5. Permen dan roti6. Rujak pisang7. Minuman terdiri dari Susu, Kopi manis dan pahit. 8. Aseman berupa perasan air jeruk yang ditambahkan air secukupnya.9. Nasi tumpeng dan kelengkapannya10. Minyak rambut dari jelly kental seperti merek Santalia atau Tancho, yang berguna untuk melicinkan lengan pada proses pengurutan. 11. Pedupaan yang terdiri dari kemenyan dan kapas. Kapas digunakan untuk menambah asap, sedangkan kemenyan untuk mengharumkan. Sedangkan bagi calon siswa selain persyaratan di atas juga diharuskan membawa ayam 1 ekor, ayam ini nantinya dipanggang. Agus Suganda mengemukakan bahwa kesemua perlengkapan upacara tersebut hanya menjadi syarat untuk mengingat makan dan minuman kesukaan leluhur dan sesudah upacara dilaksanakan, maka bahan makanan dan minuman dapat dimakan dan minum bersama. Kemudian untuk tidak memberatkan maka pengadaan perlengkapan tersebut dissuaikan dengan kondisi keuangan sang murid/calon murid. Upacara keceran harus dilaksanakan pada malam Jumat (Kamis malam) dan tidak dibatasi tempatnya, biasanya di rumah pelatih atau di rumah murid lainnya. Upacara ini biasanya dihadiri oleh for murid, drinkapa orang pelatih dan tamu undangan lainnya. Bagi yang mampu dapat juga mengadakan pertunjukan ibingan pada saat keceran tersebut. Bagi murid baru menjadi kewajiban untuk melaksanakannya selama 7 malam Jumat berturut-turut tanpa putus, dan bagi murid lainnya dapat melakukannya sebulan sekali atau semampunyabut Setelah perlengkapan upacara tersedia, acara dibuka dengan urutan sebagai berikut :1. Dimulai dengan doa dan puji-pujian kepada Allah S.W.T dan salawat bagi Nabi Muhammad S.A.W.2. Sekapur siri dari tuan rumah atau orang yang dituakan.3. Khadarat mengirimkan doa bagi leluhur dan orang tua masing-masing. 4. Pemberian sambutan yang berisi riwayat TTKKDH dan wejangan atau nasehat lainnya.5. Tawassul yaitu mengirimkan amaliah Surah Alfatihah masing kepada para sahabat Nabi Muhammad S.A.W., para wali Allah, para ulama, keluarga kesultanan Banten dan para leluhur TTKDH serta kepada para orang tua yang telah meninggal dunia.6. Kiriman Salawat kepada Nabi Muhammad S.A.W.7. Pembacaan surah-surah pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, Annas, Al Fatihah, Al Baqarah (ayat 1- 10), Ayat Kursi, Ayat-ayat terakhir Surah Al Baqarah, tambahan ayat lainnya, istigfar, sahadat tauhid (ini dilakukan berul Sesuda Setelah beristirahat sejenak dilanjutkan lagi dengan urutan (jika ada murid baru maka dia didahulukan) yaitu mengurut kedua lengan yang telah dibalur dengan minyak rambut. Adapun yang melakukan pengurutan adalah for senior dengan ketentuan sipengurut harus menguasai bacaan-bacaan tertentu (dirahasiakan) sebelum mengurut. Sementara pengurutan berlangsung, murid lainnya yang menanti giliran diurut melakukan latihan yang disebut buka kelid yaitu latihan tarung berpasangan menggunakan jurus-jurus yang diajarkan. Pada kesempatan ini pula murid baru mulai diajarkan jurus-jurus Cimande oleh pelatih atau seniornya. Hal yang paling disnangi oleh murid TTKDH adalah pengurutan dan latihan pengembangan jurus, dan bagi murid baru pengurutan memberi kesan tersendiri semacam "deita kebahagiaan". P E N U T U PP E N U T U P SimpulanSimpulan Adanya dua versi tentang sosok pendiri Penca Cimande merupakan kekayaan interpretsi alam pikiran murid-murid Cimande sebagai wujud kekaguman dan rasa hormat kepada leluhur yang kemudian diimplementasikan kedalam. Ayah Kahir, Abah Kahir, Embah Kahir ataupun Embah Khaer adalah satu sosok penismu dan pengembang silat Cimande secara otodidak. Beliau dapat menjadi salah satu contoh bahwa warga denied Indonesia apabila diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya akan mampu mengangkat nama Indonesia sebagai wujud kebangggaan nasional maupun internaional. Sebagai sebuah perguruan yang menasionalisasikan diri (melepaskan diri dari kukungan etnis tertentu), TTKKDH langsung mendapat simpati dan kemudahan dalam persebarannya dimana ajaran aliran silat ini yang mengedepankan kejuran dan kerhanikiti Dan bila pertalekan benar-benar diamalkan, maka drinkapa penyakit masyarakat dapat dadogah seperti penggunaan obat terlarang (narkoba), kejahatan dalam masyarakat (mencuri, mabuk-mabukanbag, memakan hak orang lain, main peremplahkanrupa, dan membunya Tujuannya adalah memperoleh data konkrit tentang jumlah murid-murid TTKDH disluruh Indonesia serta mempermudah dalam rangka pembinaan dan pengawasan apabila dikuatirkan ada unsur-unbut yang mengarrupah kepada penyelewengan pertalekan maupun teknik Pemerintah daerah Kabupaten Lebak selaku pembina aktifitas kebudayaan masyarakat sudah waktunya untuk mengangkat TTKDH sebagai salh satu aset untuk peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dengan gencar melakuBucharan DAFTAR 1986.History: A first historical method, atau Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto, Cet. V. Jakarta : UI-Press. Harsodjo, 1982.Pengatar Antropologi. Cet. IV, Bandung : Binacipta. Kartodirdjo, Sartono. 1984.Pemberontakan Petani Banten 1888. Jakarta : Pustaka Jaya. Rosidi, Ajip. dkk., 2000. Jakarta : PT. dunia Pustaka, Satjadibrata, R., 1954. Kamus Basa Sunda. Jakarta : Perpustakaan Perguruan Kementrian PP dan K. Sediyawati, Edi. 1995/1996.Kumpulan Makalah Direktur Jenderal Kebudayaan (1993-1995), Jakarta : Depdikbud. Shahab, Alwi, 2001. Robinhood Betawi. Cet.II. Jakarta : Republika. Tim Penyusun Kamus. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka. Surat KabarSurat Kabar Harian Umum Pikiran Rakyat, Edisi Kamis 2 Mei 2002. Bandung : PT.Percetakan Offset "Granesia". DAFTAR INFORMAN DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Agus Suganda Umur : 54 tahun Pekerjaan : Wiraswasta Pendikan : SLTA Alamat : Kampung Cilaki, Desa Margajaya Kec. Kabupaten Lebak 2. Nama : Ahmad Fathoni Umur : 51 tahun Pekerjaan : Tani Pendikan : SR Alamat : Kampung Bojong, Desa Margaluyu, Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak 3. Nama : Husni Umur : 60 tahun Pekerjaan : Tani Pendikan : SR Alamat : Kampung Jahe, Desa Margaluyu, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak 4. Nama : A. Ridwan (Bapak Idom) Umur : 61 tahun Pekerjaan : Tani Pendikan : SRB Alamat : Kampung Bojong, Desa Margaluyu, Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak Tulisan ini adalah penggalan dari tulisan Said yang berjudul 6 komentar ♪♪ ♪♪ ♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪♪ tetapi talek culminande sudah ada dalam jiwa dan darah saya..sembah pangabaktos ka sesepuh,pangayom,pandiri sareng palatih montende..wasalam.MantapzKomentar ini telah dihapus oleh pengarang. Mengenai Saya My facebookStatistikPengikutArsip Blog
Accessibility links Search results Cimande tari Kolot-bogor (Girang).3GP - YouTubeCIMANDE, RIWAYATMU KINI ← PENCAK SILAT INDONESIA Pembukaan TTKDH dengan Kolaborasi Rampak ... - YouTubeSeni, Jurus, dan Silsilah ← Afghan Sulung MaulanaRitual urut Perguruan silat Tjimande Tari Kolot Keboen ...Guru copande Tarikolot,Cikodok - YouTubeSejarah Silat Cimande TTKDH
kisah ttkkdh | YAYASAN KESTI TTKKDH RANTING SUOH
TTKKDH – Target Buser Online
Lestarikan Kesenian Pencak Silat, Perguruan TTKDH Gelar Tasyakuran – Hanuang.com
TTKKDH for Android - APK Download
PAKU Banten - Salam sepertalekan cimande dr TTKKDH yg satu... | Facebook
Kumpulan Lambang TTKKDH Cimande Terbaru Bisa buat Wallpapper Hp | Infotamient
Silat TTKKDH for Android - APK Download
Kumpulan Lambang TTKKDH Cimande Terbaru Bisa buat Wallpapper Hp | Infotamient
Logo Ttkkdh Cimande - DesaignHandbags
Yayasan KESTI Ttkkdh gunung terang, margodadi, Waylima, pesawaran - Beranda | Facebook
PENCAK SILAT TTKKDH KADUMERAK ( M.RAFID HIDAYAT ) - YouTube
Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir - Ttkkdh - Home | Facebook
Kumpulan Lambang TTKKDH Cimande Terbaru Bisa buat Wallpapper Hp | Infotamient
DOA PEMBUKAAN TTKKDH. PSHT. PN - YouTube
Logo Ttkkdh - DesaignHandbags
TTKKDH 1.2 apk | androidappsapk.co
TTKKDH Kembali Menyabet Juara Festival Pencak Silat Golok Day 2018 - GERBANG BANTEN
Ketua PP Way Kanan Hadiri Acara Tradisi Keceran Pencak Silat TTKKDH di Kampung Bengkulu Gunung Labuhan - KARYA NASIONAL
Hadiri Milad ke 68 KESTI TTKKDH, Kapolsek Baros : Diharapkan Organisasi KESTI TTKKDH Dapat Membina Generasi Muda
Logo Ttkkdh Banten - DesaignHandbags
Perguruan pencaksilat abah uki ttkkdh kadulawang - YouTube
Perguruan seni bela diri Ttkkdh Cimande - Posts | Facebook
KETUA MPC PP WAY KANAN MENJADI PEMBINA PERGURUAN PENCAK SILAT TTKKDH GUNUNG LABUHAN
PERKEMBANGAN ALIRAN PERSILATAN TJIMANDE TARI KOLOT KEBON DJERUK HILIR ( TTKKDH) DI BANTEN - PDF Download Gratis
KETUA MPC PEMUDA PANCASILA WAYKANAN HADIRI ACARA TRADISI KECERAN PENCAK SILAT TTKKDH DI KAMPUNG BENGKULU GUNUNG LABUHAN. | WartaHukum.net
KESTI - Tjimande Tari Kolot Kebun Djeruk Hilir - ttkkdh - Posts | Facebook
Kumpulan Lambang TTKKDH Cimande Terbaru Bisa buat Wallpapper Hp | Infotamient
KETUA MPC PEMUDA PANCASILA WAYKANAN HADIRI ACARA TRADISI KECERAN PENCAK SILAT TTKKDH DI KAMPUNG BENGKULU GUNUNG LABUHAN. | WartaHukum.net
TTKKDH – Target Buser Online
Silat di Utara Jakarta - Rekam Indonesia
TRADISI KECERAN DAN JUGA TASYAKURAN PADEPOKAN GALIH PAKUAN (TTKKDH) KP KUBANG BAROKAH DESA CIGOONG UTARA KECAMATAN CIKULUR KABUPATEN LEBAK | NawacitaLib
PERKEMBANGAN ALIRAN PERSILATAN TJIMANDE TARI KOLOT KEBON DJERUK HILIR ( TTKKDH) DI BANTEN - PDF Download Gratis
Debus Inti Banten - Sejarah Silat Cimande TTKKDH Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir
Kesti TTKKDH Serukan Persatuan | radarbanten.co.id
Yayasan kesti Ttkkdh Mesuji Lampung | Facebook
Peletakan Batu Pertama TTKKDH Kota Serang Berlangsung Meriah - TUNTAS MEDIA
PERKEMBANGAN ALIRAN PERSILATAN TJIMANDE TARI KOLOT KEBON DJERUK HILIR ( TTKKDH) DI BANTEN FAKULTAS USHULUDDIN, DAKWAH DAN ADAB IN
Perguruan silat Ttkkdh - Home | Facebook
Delapan Perguruan Silat Way Kanan Ikuti Kejurda Dandim CUP I
Posting Komentar untuk "perguruan ttkkdh"